Soal UAS Matematika Kelas 6 SD Semester 1 (Ganjil) dan Kunci Jawaban
Anda mungkin menyukai postingan ini :
- Seperti yang sudah dibahas pada laman Pengenalan Pecahan, terdapat empat (4) bentuk pecahan yang umum digunakan. Pecahan tersebut diantaranya pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, dan persen. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari cara mengubah pecahan tersebut kedalam bentuk lain.Sebagai contoh, dari keempat bentuk pecahan tersebut terdapat suatu persamaan nilai meskipun penulisannya berbeda-beda. Contoh \(\frac{3}{2}=1\frac{1}{2}= 1,5 = 150%\)Mengubah PecahanPada laman ini, kita akan mempelajari cara mudah mengubah pecahan dalam bentuk yang berbeda-beda.Pecahan Biasa Menjadi Pecahan CampuranPecahan biasa hanya dapat diubah menjadi pecahan campuran jika pembilangnya lebih besar dari penyebut.1. \(\frac{3}{2}=1\frac{1}{2}\)Penjelasan: 3 dibagi 2 dapat 1 (bilangan bulat) kemudian masih tersisa pecahan biasa\(\frac{1}{2}\) sehingga ditulis \(1\frac{1}{2}\)2. \(\frac{10}{4}=2\frac{2}{4}=2\frac{1}{2}\)Penjelasan: 10 dibagi 4 dapat 2 (bilangan bulat) kemudian masih tersisa pecahan biasa\(\frac{2}{4}\) sehingga ditulis \(2\frac{2}{4}\). Pecahan biasanya disederhanakan menjadi \(2\frac{1}{2}\)Pecahan Campuran Menjadi Pecahan BiasaUntuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa dengan cara mengalikan bilangan bulat dengan penyebutnya kemudian ditambah dengan pembilangnya.1. \(1\frac{2}{3}=\frac{1×3+2}{3}=\frac{5}{3}\)2. \(2\frac{3}{4}=\frac{2×4+3}{4}=\frac{11}{4}\)Pecahan Biasa dan Campuran Menjadi PersenMengubah pecahan biasa dan menjadi desimal dengan cara mengalikan dengan 100%.1. \(\frac{1}{4}=\frac{1}{4}\)x100%\(=\frac{1×100}{4}\)% = 25%2. \(1\frac{1}{5}=\frac{6}{5}=\frac{6}{5}\)x100%\(=\frac{6×100}{5}\)% = 120%Pecahan Biasa Menjadi DesimalMengubah pecahan biasa dan pecahan campuran menjadi desimal dapat dengan dua cara:A. Menjadikan pecahan tersebut menjadi persen kemudian dimunculkan koma dua angka dari belakang.1. \(\frac{1}{4}=\frac{1}{4}\) x 100% =\(\frac{1×100}{4}\)% = 25% = 0,252. \(1\frac{1}{5}=\frac{6}{5}=\frac{6}{5}\)x 100% = \(\frac{6×100}{5}\)% = 120% = 1,20B. Membagi pembilang dengan penyebutnya.1. \(\frac{1}{4}=1:4=0,25\)2. \(1\frac{1}{5}=\frac{6}{5}=6:5=1,20\)Desimal Menjadi Pecahan Biasa dan CampuranMengubah desimal menjadi pecahan biasa1. \(0,25=\frac{25}{100}=\frac{25:25}{100:25}=\frac{1}{4}\)Mengubah desimal menjadi pecahan campuran2. \(1,20=\frac{120}{100}=\frac{120:20}{100:20}=\frac{6}{5}=1\frac{1}{5}\)Desimal yang dapat dijadikan pecahan campuran hanya pecahan desimal yang angka di depan koma nilainya lebih atau sama dengan satu.Desimal Menjadi PersenMengubah desimal menjadi persen sangat mudah, hanya dengan memindahkan koma sebanyak dua angka kebelakang (kearah kanan).1. 0,125 = 12,5%2. 7,12 = 712%Persen Menjadi Pecahan Biasa atau CampuranMengubah desimal menjadi pecahan biasa dengan cara membagi bilangan dengan 100 kemudian menyederhanakan. Jika bilangan bulatnya lebih dari 100 maka dapat menjadi pecahan campuran.1. 40% =\(\frac{40}{100}=\frac{40:20}{100:20}=\frac{2}{5}\)Penjelasan: Persen hanya dapat menjadi pecahan biasa jika nilainya kurang dari 100.2. 125% =\(\frac{125}{100}=\frac{125:25}{100:25}=\frac{5}{4}=1\frac{1}{4}\)Penjelasan: Persen dapat menjadi pecahan campuran jika nilainya lebih dari 100.Persen Menjadi Pecahan Biasa dan CampuranPersen artinya perseratus, sehingga untuk mengubah persen menjadi pecahan biasa maupun campuran tinggal memberikan perseratus pada bilangan tersebut kemudian disederhanakan.1. 90% =\(\frac{90}{100}=\frac{90:10}{100:10}=\frac{9}{10}\)2. 150% =\(\frac{150}{100}=\frac{150:50}{100:50}=\frac{3}{2}=1\frac{1}{2}\)Persen Menjadi DesimalKebalikan dari desimal menjadi persen. Mengubah persen menjadi desimal dengan memindahkan koma sebanyak dua angka kedepan (kearah kiri)1. 125% = 1,252. 17,5% = 0,175Penjelasan: Jika dalam memindahkan koma dan didepannya sudah tidak ada angka lagi, maka cukup diberikan angka nol untuk melengkapinya supaya tidak kosong.Latihan SoalUbahlah pecahan berikut menjadi pecahan yang diminta!1. \(\frac{7}{5}=\) … (pecahan campuran)2. \(\frac{9}{5}=\) … (desimal)3. \(\frac{7}{4}=\) … (persen)4. 0,6 = … (pecahan biasa)5. 2,5 = … (pecahan campuran)6. 1,9 = … (persen)7. 15% = … (pecahan biasa)8. 160% = … (pecahan campuran)9. 225% = … (desimal)10. 12% = … (desimal)
- Pada dasarnya pecahan berdasarkan bentuknya dikelompokkan menjadi pecahan biasa, campuran, desimal, dan persen. Pembahasan kali ini akan dimulai dari materi pengenalan pecahan, serta contoh bentuk-bentuk pecahan. Setelah menguasai materi ini, kemudian dapat dilanjutkan dengan mengubah bentuk pecahan yang dibahas pada halaman yang berbeda.Pengenalan PecahanPecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam \(\frac{a}{b}\), dimana a dan b adalah bilangan bulat, dan b \(\neq 0\) (tidak sama dengan 0).a disebut dengan pembilang, sedangkan b adalah penyebut. Pembilang dan penyebut tersebut dipisahkan dengan garis.Seperti yang sudah disinggung diatas, pecahan berdasarkan bentuknya dikelompokkan menjadi empat, diantaranya:1. Pecahan BiasaPecahan biasa adalah adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut bilangan bulat. Hanya terdiri dari 2 bilangan yang terletak diatas garis dan dibawah garis.Contoh : \(\frac{1}{2}\), \(\frac{3}{4}\), \(\frac{2}{5}\), \(\frac{pembilang}{penyebut}\)Menyederhanakan Pecahan BiasaUntuk menyederhanakan pembilang dan penyebut dibagi dengan dengan bilangan yang antara pembilang dan penyebut.Contoh : \(\frac{4}{10}=\frac{4:2}{10:2}=\frac{2}{5}\)2. Pecahan CampuranPecahan campuran adalah bentuk gabungan dari bilangan bulat dengan pecahan biasa. Bilangan bulat tersebut diletakkan didepannya.Contoh : \(2\frac{1}{2}\), \(1\frac{3}{4}\), \(3\frac{2}{5}\)Menyederhanakan Pecahan CampuranUntuk menyederhanakan pembilang dan penyebut dibagi dengan dengan bilangan yang antara pembilang dan penyebut. Sama dengan menyederhanakan pecahan biasa.Contoh : \(\frac{14}{10}=2\frac{4}{10}=2\frac{4:2}{10:2}=2\frac{2}{5}\)Baca Juga : Soal Operasi Hitung Campuran Positif dan Negatif Sekolah Dasar3. DesimalDesimal adalah bentuk pecahan dengan penyebut 10, 100, 1.000, 10.000 dan seterusnya.Bentuk desimal bisa diperoleh dari pembagian antara pembilang dengan penyebut. Di Indonesia desimal ditandai dengan adanya tanda koma diantara angka tanpa dipisahkan jeda atau spasi.Contoh : 2,5 artinya \(\frac{25}{10}\); 1,75 artinya \(\frac{175}{100}\); 3,140 artinya \(\frac{3140}{1.000}\)4. PersenPersen adalah pecahan dengan penyebut 100, dilambangkan dengan %.Contoh : 25% artinya \(\frac{25}{100}\), 175% artinya \(\frac{175}{100}\), 340% artinya \(\frac{340}{100}\)Setelah memahami bentuk-bentuk pecahan diatas. Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana cara mengubah pecahan ke bentuk lain yang dapat dibaca melalui halaman Mengubah Berbagai Bentuk Pecahan.
- Download Soal UAS Matematika Semester 1 Kelas 10 (X) SMA/MA
- Kecepatan adalah banyaknya jarak yang telah ditempuh setiap satu satuan waktu. Contoh satuan kecepatan adalah km/jam. Untuk menghitung kecepatan tidak bisa lepas dari jarak dan waktu.Mengenal Satuan yang DigunakanJaraksatuan panjangSatuan jarak dinyatakan dalam satuan km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Jika dinyatakan dalam garis satuan sebagai berikut:Penggunaan garis hitung seperti gambar diatas lebih memudahkan penghitungan konversi satuan jarak dibandingkan dengan menggunakan model tangga. Cukup menambahkan angka 0 (nol) jika berpindah kesatuan jarak sebelah kanan dan menambahkan koma jika berpindah kesatuan jarak sebelah kiri.Jika belum memahami tentang penggunaan garis satuan diatas, mari kita simak video berikut ini:Dengan video diatas, kita yakin sudah memahami tentang penggunaan satuan panjang. Dengan memahami penggunaan satuan panjang, maka sudah semakin mudah untuk menguasai kemampaun menghitung kecepatan.WaktuSatuan waktu yang umum digunakan dalam perhitungan debit adalah detik, menit, dan jam.Berikut ini konversi satuan waktu :1 jam = 60 menit1 menit = 60 detik1 jam = 3600 detik1 menit = 1/60 jam1 detik = 1/60 menit1 detik = 1/3600 jamSatuan waktu selengkapnya dapat dibaca pada halaman: Satuan Waktu LengkapKecepatanUntuk memperoleh kecepatan dengan cara membagi jarak yang ditempuh dibagi dengan lama waktu untuk menempuhnya. Rumus umum dalam menghitung kecepatan adalah\(kecepatan =\frac{jarak}{waktu}\)Karena disusun dari 3 aspek, maka rumus selengkapnya untuk menghitung kecepatan, waktu, dan volume masing-masing sebagai berikut:1. \(kecepatan =\frac{jarak}{waktu}\)2. \(waktu =\frac{jarak}{kecepatan}\)3. jarak = kecepatan x waktuBaca Juga : Menghitung Debit Disertai Contoh SoalMenghitung Kecepatan, Waktu, dan JarakContoh Soal 1Aldi mengendarai sepeda motor melaju dari Bandung menuju Jakarta dengan jarak 50 km. Setelah berkendara selama 150 menit Aldi sudah sampai di Jakarta. Kecepatan berkendara Aldi adalah … km/jam.Pembahasan:\(kecepatan =\frac{jarak}{waktu}\).\(kecepatan =\frac{50 km}{150 menit}\).\(kecepatan =\frac{50 km}{\frac{150}{60}jam}\).\(kecepatan =50 km x\frac{60}{150}jam\).\(kecepatan =50 km x\frac{2}{5}jam\).\(kecepatan =20\frac{km}{jam}\).Jadi kecepatan berkendara Aldi Jakarta Bandung adalah \(20\frac{km}{jam}\).Penjelasan:Karena satuan waktu yang digunakan (menit) tidak sama dengan satuan yang diminta km/jam (jam). Maka dalam pengerjaannya harus diubah dulu menjadi jam, caranya dengan membagi 60, kemudian disederhanakan untuk memudahkan dalam menghitung.Contoh Soal 2Sebuah truk melaju dari Purwokerto menuju Purworejo dengan jarak 60 km, kecepatan truk tersebut adalah 12 km/jam. Berapa kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut?Pembahasan:\(waktu =\frac{jarak}{kecepatan}\).\(waktu =\frac{60 km}{12\frac{km}{jam}}\).\(waktu =5 jam\).Jadi perkiraan waktu tempuh Purwokerto menuju Purworejo dengan kecepatan 12 km/jam adalah 5 jam.Contoh Soal 3Kecepatan berkendara Alya dari Solo menuju Yogyakarta adalah 60 km/jam. Dapat menempuh jarak Solo dan Yogyakarta dalam 45 menit. Berapa jarak antara kota Solo dan Kota Yogyakarta?Pembahasan:Jarak = Kecepatan x WaktuJarak = \(60\frac{km}{jam}\) x 45 menitJarak = \(60\frac{km}{jam}\) x \(\frac{45}{60}jam\)Jarak = \(60\frac{km}{jam}\) x \(\frac{3}{4}jam\)Jarak = 45 kmJadi jarak antara Solo dan Yogyakarta adalah 45 km.Penjelasan :Satuan waktu yang digunakan (menit) belum sama dengan satuan kecepatan km/jam (jam). Untuk memudahkan dalam pengerjaan, satuan waktu harus diubah menyesuaikan satuan kecepatan (jam). Kemudian disederhanakan.